HASANAH CARD..KARTU KREDIT BERBASIS SYARIAH DARI BNI SYARIAH

HASANAH CARD...KARTU KREDIT BERBASIS SYARIAH DARI BNI SYARIAH
"Inspiransi Belanja Bijak, Sesuai Syariah"

Rabu, 01 Desember 2010

SISTEM PERHITUNGAN BIAYA HASANAH..

Di kartu hasanah telah ditetapkan patokkan maksimal biaya berdasarkan limit kartu yang disetujui, yang disebut Monthly Fee. Tujuannya adalah untuk menghitung ekuivalent biaya riil yang dibebankan kepada pemegang kartu hasanah, yang disebut dengan Net Monthly Fee...dimana semua limit kartu mulai dari terkecil Rp 4 juta s/d yang terbesar Rp 900 juta diperbandingkan dengan monthly fee masing2 limit kartu, mempunyai equivalent yang sama yaitu sebesar 2,95%..

Biaya Riil yang dikenakan kepada card holder yang disebut dgn Net Monthly Fee, sbb :

Net Monthly Fee = Outstanding (sisa hutang yg belum dilunasi) X ( Monthly Fee : Limit
Kartu)

= 2,95 %

Contoh Limit :

Limit : Classic : Rp 4 juta Monthly Fee Rp 118.000,-
Rp 6 juta Monthly Fee Rp 177.000,-
Rp 8 juta Monthly Fee Rp 236.000,-

Gold : Rp 10 juta Monthly Fee Rp 295.000,-
Rp 15 juta Monthly Fee Rp 442.000,-
Rp 20 juta Monthly Fee Rp 590.000,-
Rp 25 juta Monthly Fee Rp 737.000,-
Rp 30 juta Monthly Fee Rp 885.000,-

Platinum Rp 40 juta Monthly Fee Rp 1.180.000,-
Rp 50 juta Monthly Fee Rp 1.475.000,-
Rp 75 juta Monthly Fee Rp 2.212.500,-
...
...
...
Rp 900 juta Monthly Fee Rp 26.550.000,-


Contoh Kasus :
limit kartu gold Rp 10 juta,dimana monthly fee nya Rp 295.000,-
tgl 1 juli melakukan transaksi belanja sebesar Rp 1 juta, dimana ditanggih pada tanggal 18 juli dan jatuh tempo tanggal 8 agustus 2010, dimana pada tanggal 5 agustus 2010 melakukan pembayaran sebesar Rp 500 ribu,
maka outstanding (sisa hutang yang belum dibayar) adalah Rp 500.000,-

Net Monthly Fee = outstanding X (monthly fee / limit kartu)
Rp 500.000,- X (Rp 295.000,- / Rp 10.000.000,-)

Net Monthly Fee = Rp 14.750

Kalau dibandingkan dengan kartu kredit konvensional, dengan contoh kasus yang sama seperti diatas, maka perhitungan bunganya adalah sbb :

Bunga = (saldo hutang rata2 harian dr tgl trx 1 juli s/d tgl cetak tanggihan18 juli) + (saldo
hutang rata2 harian dr tgl cetak tanggihan18 juli s/d tgl pembayaran 5 agustus) +
(saldo hutang rata2 harian dr tgl pembayaran 5 agustus s/d tgl cetak tanggihan bulan
berikutnya 18 agustus)

Bunga = {Rp 1 juta x (16 hari /365 hari) x (3% x 12 bulan)} + { Rp 1 juta x (17 hari/365 hari) x
(3% x 12 bulan)} + { Rp 500 ribu x (13 hari/365 hari) x (3% x 12 bulan)}
= Rp 15.781,- + Rp 16.767,- + Rp 6.411,-

Bunga = Rp 38.959,-

Jadi dengan besar transaksi yg sama, dengan pembayaran dan tanggal yang sama, biaya yang dibebankan kepada pemegang kartu kredit konvensional jauh lebih tinggi dengan pemegang kartu kredit hasanah. Hal ini disebabkan karena bank penerbitkan kartu kredit konvensional, dalam menghitung biaya bunga bagi pemenggang kartu didasarkan kepada :

1. mengakumulasikan outstanding dengan biaya bunga bulan sebelumnya dan ditambahkan juga dengan biaya2 yang lain, untuk menjadi pokok hutang baru, untuk dihitung bunga bulan berikutnya.
2. perhitungan bunganya juga dihitung dari nilai awal transaksi bukan hanya dari nilai outstanding saja.
3. di kartu kredit konvensional juga memperhitungkan jumlah hari hutang, kalau semakin lama hutangnya maka semakin besar pula hutangnya.

sedangkan sistem perhitungan di kartu hasanan jauh lebih sederhana, transparan dan ringan, hanya melihat pada saat jatuh tempo berapa sisa hutang yang belum dilunasi baru dikalikan dengan equivalent 2,95% .


Perbedaan Pada Sistem Perhitungan Pada Fasilitas Tarik Tunai (Cash Advance)
Pada Kartu Kredit Konvensional , sbb:
1. Dikenakan biaya penarikkan minimal sebesar 4% dari nilai nominal yang ditarik atau minimal Rp 50.000,-
2. Biaya Bunga Cash Advance lebih tinggi dibandingkan biaya bunga retail/belanja.
3. Perhitungan bunganya merupakan bunga harian, artinya bunga langsung dihitung setelah penarikkan. Walaupun dilunasi sebelum tanggal jatuh tempo, tetap sudah ada bunga sekian hari ditambah biaya penarikkan.
Pada Kartu Kredit Syariah Hasanah, sbb :
1. Biaya Penarikkan hanya Rp 25.000,-/pernarikkan.

2. Biaya equivalent (net monthly fee) pada Cash Advance sama dengan retail yaitu 2,95 %.

3. Perhitungan biayanya Net Monthly Fee baru akan dihitung berdasarkan sisa tanggihan yang belum dilunasi setelah tanggal jatuh tempo. Jadi apabila dilunasi sebelum tanggal jatuh tempo maka tidak dikenakan biaya Net Monthly Fee, hanya dikenakan biaya penarikkan sebesar Rp 25.000,-
Contoh Kasus :
Apabila ditarik dana di ATM pada tanggal 1 Januari 2011 sebesar Rp 1.500.000,- dengan tanggal penanggihan pada tanggal 18 Januari 2011 dan tanggal jatuh tempo pada tanggal 8 Februari 2011 serta di bayar lunas pada tanggal 30 Januari 2011, maka :
Pada Kartu Kredit Konvensional :
  • 1. Biaya Penarikkan 4% x Rp 1.500.000,- = Rp 60.000,-
  • 2. Bunga Cash Advance selama 30 hari, tentu sangat besar sekali.
Sedangkan pada kartu kredit syariah Hasanah hanya dikenakan biaya penarikkan sebesar Rp 25.000,- saja, tanpa ada biaya tambahan lainnya.

Selasa, 29 September 2009

QS. AL-BAQARAH : 275

"Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Rabbnya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan) : dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka;mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Baqarah : 275)

Rabu, 23 September 2009

PERBEDAAN ANTARA KARTU KREDIT KONVESIONAL DENGAN KARTU KREDIT SYARIAH : HASANAH CARD

BNI SYARIAH telah menerbitkan kartu kredit yang berbasis dengan syariah : Hasanah Card, dimana kartu kredit ini sangat berbeda sekali dengan kartu kredit konvensional khususnya dalam sistem perhitungan biaya yang akan dibebankan kepada pemegang kartu kredit. Hasanah Card telah menyesuaikan dengan ketentuan syariah dari Dewan Syariah Nasional No. 54/DSN-MUI/X/2005, dengan memakai akad Kafalah – Qardh - & Ijarah, sehingga sistem perhitungan biayanya lebih transparan, adil serta lebih murah dibandingkan dengan sistem perhitungan biaya pada kartu kredit konvensional.

Perbedaan yang mendasar antara kartu kredit konvensional dengan kartu kredit syariah Hasanah Card, adalah sebagai berikut :

1. Pada kartu kredit konvensional, biaya bunga dan biaya-biaya lain (seperti biaya denda keterlambatan, dsbnya) yang timbul pada bulan tersebut, akan diakumulasi dengan sisa hutang pokok yang belum terbayarkan setelah tanggal jatuh tempo, untuk menghitung biaya bunga pada bulan berikutnya, sehingga dikenal dengan sistem bunga ber bunga (bunga yang dibungakan kembali). Selain itu perhitungan bunganya juga mulai dilihat berdasarkan nilai awal hutang pada saat transaksi dan juga melihat jumlah hari hutang yang berjalan, berdasarkan saldo hutang rata-rata harian, dihitung dari tanggal posting/ tanggal transaksi.
Contoh :
Apabila ada sisa tanggihan dari bulan sebelumnya sebesar Rp 1.000.000,- dengan bunga 3% sebesar Rp 30.000,-. Kemudian sebelum tanggal jatuh tempo dibayarkan sebesar Rp 600.000,-, maka akumulasi sisa hutang pokok setelah tanggal jatuh tempo adalah sisa hutang pokok sebesar Rp 400.000,- ditambah dengan biaya bunga sebesar Rp 30.000,- maka totalnya sebesar Rp 430.000,-. Sehingga perhitungan biaya bunga di bulan berikutnya secara sederhana dihitung dari 3% x Rp 430.000,-. Di contoh ini tidak dimasukkan faktor posting, kalau dimasukkan tentu perhitungan biaya bunga jauh lebih kompleks dan lebih tinggi dibandingkan dengan yang tertulis di atas.


Pada kartu kredit syariah Hasanah Card, sistem perhitungan biaya Monthly Fee (biaya pengelolaan hutang – ujroh equivalent 2,95%) dihitung berdasarkan kepada sisa hutang pokok bersih setelah tanggal jatuh tempo, jadi biaya yang timbul di bulan sebelumnya tidak diakumulasikan dengan sisa hutang pokok untuk menghitung biaya pada bulan berikutnya. Selain itu pada sistem perhitungan pada Hasanah Card ini tidak berdasarkan pada dimulainya tanggal posting, tetapi dihitung dimulai setelah tanggal jatuh tempo. Jadi kartu Hasanah tidak memperhitungkan kembali nilai awal transaksi, jumlah hari hutang serta tidak memperhitungkan kembali biaya timbul bulan sebelumnya sebagai bagian saldo outstanding baru.

Contoh ;
Diasumsikan sama dengan contoh di atas, dimana sisa tanggihan dari bulan sebelumnya sebesar Rp 1.000.000,- dengan asumsi biaya yang sama sebesar Rp 30.000,- (3%). Sebelum tanggal jatuh tempo dibayarkan sebesar Rp 600.000,-, sehingga setelah tanggal jatuh tempo tersisa hutang pokok bersih sebesar Rp 400.000,- plus dengan biaya bulan sebelumnya sebesar Rp 30,000,-. Maka perhitungan biaya bulan berikutnya (Monthly Fee) adalah dihitung dari 3% x Rp 400.000,-

Maka apabila si pemegang kartu kredit konvensional membayar tanggihan sebesar minimum payment 10% dari total tanggihan, maka pembayaran minimum payment tersebut 80% akan habis untuk menutupi biaya bunga saja, sehingga tidak akan pernah bisa lunas. Bagi pemegang kartu kredit syariah Hasanah Card membayar tanggihan sebesar minimum payment, maka dari pembayaran tersebut yang dipakai untuk biaya Monthly Fee hanya sebesar 29,5% saja, sedangkan sisanya sebesar 70,5% akan mengurangi hutang pokok. Sehingga dalam waktu maksimal 1 tahun 6 bulan dengan membayar minimun payment 10% tiap bulan bisa melunaskan seluruh hutang yang ada.


2. Sistem tarik Tunai di ATM (Cash Advance)

Pada kartu kredit konvensional, akan dikenakan biaya sebagai berikut :
* Dikenakan biaya penarikan sebesar 4 - 10% dari total nominal yang ditarik, tergantung dari bank penerbit kartu tersebut, minimal Rp 50.000
* Biaya bunga Cash Advance, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan biaya bunga retail/belanja.
* Sistem perhitungan biaya bunga Cash Advance adalah memakai sistem bunga harian atau bunga berjalan, artinya bunga mulai dihitung sehari setelah tanggal penarikan sampai tanggal pelunasannya. Jadi apabila pemegang kartu melunasi seluruh dana yang ditarik pada hari ke 10 setelah tanggal penarikan, walaupun itu sebelum tanggal jatuh tempo, maka tetap sudah ada perhitungan bunga selama 10 hari dari total penarikan ditambah dengan biaya penarikan


Pada kartu kredit syariah Hasanah Card, sebagai berikut :
· Hanya dikenakan biaya penarikan sebesar Rp 80.000,-.
· Biaya Monthly Fee untuk cash advance sama besarannya dengan biaya Monthly fee untuk retail/belanja yaitu sama dengan 2,95%.
· Sistem perhitungan biaya Monthly Fee baru dihitung setelah tanggal jatuh tempo berdasarkan kepada sisa hutang pokok bersih yang belum terbayarkan. Jadi apabila pemegang kartu Hasanah telah melunasi seluruh hutangnya sebelum tanggal jatuh tempo, maka hanya dikenakan biaya penarikan saja (Rp 80.000,-). sebagai contoh : apabila card holder hasanah menarika dana sebesar Rp 1,5 jt dari atm bni, dan kemudian dia melunaskan sebelum tanggal jatuh tempo maka hanya dikenakan biaya penarikkan sebesar Rp 25 ribu., tetapi apabila yang dibayarkan hanya Rp 500 ribu saja, maka pada billing di bulan berikutnya dia hanya dikenakan biaya Monthly fee sebesar Rp 29.500,- (Rp 1 juta sebagai outstanding x 2,95%) ditambah dengan biaya penarikan Rp 80 ribu.


Maka apabila dalam satu lembar penaggihan pada kartu kredit konvensional ada tanggihan belanja dan tanggihan Cash Advance, dimana si pemegang kartu tersebut belum bisa membayar secara keseluruhan tanggihan, maka pembayaran yang dilakukannya oleh pihak bank penerbit akan diposting terlebih dahulu pembayaran transaksi belanja, baru sisanya untuk pembayaran transaksi Cash Advance, karena bunga yang dihasilkan dari Cash Advance lebih besar dan sistem bunganya bunga harian/belanja. Sedangkan kartu Hasanah, tidak membedakan transaksi antara transaksi retail maupun cash advance, karena yang dilihat hanya total sisa tanggihan yang belum dibayar saja setelah tanggal jatuh tempo.